This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Sabtu, 30 Maret 2013

Isim kaana dan saudara-saudaranya


 Isim kaana dan saudara-saudaranya

Kaana dan saudara-saudaranya merupakan suatu fi’il, dimana ketika ia masuk pada jumlah ismiyyah akan menyebabkan marfunya mubtada dan disebut sebagai isim kaana, serta manshubnya khobar yang dinamakan khobar kaana.
Contoh :

مُحَمَّدٌ غَنِيٌّ
(muhammadun goniyyun)=Muhammad itu kaya

Jumlah di atas merupakan jumlah ismiyyah yang tersusun dari mubtada dan khobar. Ketika kemasukan kaana dan saudara-saudaranya pada jumlah tersebut maka menjadi

كَانَ مُحَمَّدٌ غَنِيّاً 
(kaana muhammadun goniyyan)=dahulu Muhammad itu kaya

Dari hal ini, I’rob dari kalimat مُحَمَّدٌ adalah marfu’ dengan tanda dhommah, karena isim mufrod, sebagai isim kaana.

Kaana mempunyai 3 arti yang berbeda-beda, sesuai dengan konteks yang diinginkan, yakni

1. Bisa berarti terus menerus (istimror)
Contoh :

وَ كَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيْمًا (wa kaanallahu gofuurorrohiimaa)
Artinya : Allah senantiasa dzat yang maha pengampun lagi maha pengasih

2. Bisa berarti menjadi
Contoh :

كَانَ وَجْهُهُ مُسْوَدَّةً (kaana wajhuhu muswaddatan)
Artinya wajahnya (para orang musyrik) menjadi suram

3. Bisa berarti madhi (dulu)
Contoh :

كَانَ عَلِيٌّ مُجْتَهِدًا (kaana aliyyun mujtahidan)
Artinya : Ali dahulunya adalah seorang mujtahid

Diantara saudara-saudara kaana yang mempunyai amal yang sama dengan kaana adalah

1. Sebagai fungsi waktu
- أَصْبَحَ (ashbaha)=waktu subuh
- أَضْحَى (adhha)=waktu dhuha
- ضَلَّ (dholla)=waktu siang
- أَمْسَى (amsa)=waktu sore
- بَاتَ (baata)=waktu malam
Contoh :

بَاتَ الْوَلَدُ نَائِمًا
(baata alwaladu naaiman)=Anak itu tidur di malam hari
الْوَلَدُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim بَاتَ

2. Sebagai fungsi untuk meniadakan
- لَيْسَ (laisa)=bukan/tidak
Contoh :

لَيْسَ النَّجَاحُ سَهْلاً
(laisa annajaahu sahlan)=Kesuksesan itu tidaklah mudah
النَّجَاحُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim لَيْسَ

3. Sebagai fungsi perubahan
- صَارَ (shooro)=menjadi
Contoh :

صَارَ مُحَمَّدٌ شَابًّا
(shooro muhammadun syaabban)=Muhammad telah menjadi seorang pemuda
مُحَمَّدٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim صَارَ

4. Sebagai fungsi terus menerus
- مَابَرِِحَ(maabariha)=senantiasa
- مَانْفَكَّ(manfakka)=senantiasa
- مَافَتِئَ(maafati`a)=senantiasa
- مَازَالَ(maazaala)=senantiasa
Contoh :

مَازَالَ الْسَارِقُ مُكَدِّرًا
(maazaala assaariqu mukaddiron)=Pencuri itu senantiasa membuat resah
الْسَارِقُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim مَازَالَ

5. Sebagai fungsi jeda waktu
- مَادَامَ (maadama)=selama
Contoh :

لاَ تَخْرُجْ مَادَامَ الْيَوْمُ مُمْطِرًا
(laa takhruj maadama alyaumu mumthiron)=Jangan keluar selama hari masih hujan
الْيَوْمُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim مَادَامَ


Catatan
1. Ketentuan isim kaana atau saudara-saudaranya dan khobar kaana atau saudara-saudaranya sebagaimana ketentuan pada mubtada dan khobar.

2. Jika isim kaana dan saudara-saudaranya berupa isim muannats, maka kaana dan saudara-saudaranya juga berbentuk muannats. Hal ini karena kaana dan saudara-saudaranya merupakan fi’il.
Contoh :

كَانَتْ عَائِشَةُ صَالِحَةً
(kaanat ‘aisyatu sholihatan)= aisyah adalah wanita yang sholehah


Pembahasan rinci tentang kaana dan saudara-saudaranya pada pelajaran manshubat, pada pembahasan khobar kaana.

Khobar inna dan saudara-saudaranya



Khobar inna dan saudara-saudaranya

Jika suatu jumlah ismiyah (susunan mubtada dan khobar) didahului oleh inna atau saudara-saudaranya, maka akan menyebabkan mubtada menjadi manshub dan disebut isim inna, dan khobar tetap marfu dan disebut khobar inna.
Contoh :

إِنَّ اللهَ سَمِيْعٌ 
(innallaha samii’un) sesungguhnya Allah maha mendengar

Kata سَمِيْعٌ marfu dengan tanda dhommah, isim mufrod sebagai khobar inna.

إِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللهِ الْإِسْلاَمُ
(inna addina ‘indallahi al islaamu) sesungguhnya agama (yg diterima) disisi Allah adalah islam

Kata الْإِسْلاَمُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar inna.


Adapun saudara-saudara inna dan fungsi-fungsinya
1. Untuk penegasan dengan huruf إِنَّ, أَنَّ
Contoh :

إِنَّ الْإِمْتِحَانَ سَهْلٌ
(innal imtihaana sahlun) sesungguhnya soal itu mudah

Kata سَهْلٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar inna.

2. Untuk penyerupaan dengan kata كَأَنَّ
Contoh :

كَأَنَّكَ أَسَدٌ
(kannaka asadun) Seakan-akan engkau singa

Kata أَسَدٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar kaanna.

3. Untuk menyangkal, dengan kata لَكِنَّ
Contoh :

وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ 
(wa lakinnakum gusaaun kagusaail sail) akan tetapi kalian adalah buih, seperti buih di lautan.

Kata غُثَاءٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar lakinna.

4. Untuk berangan-angan, dengan kata لَيْتَ
Contoh :

لَيْتَ الشَّبَابَ يَعُودُ
(laita assabaaba ya’uudu) seandainya bisa muda kembali

Kata يَعُودُ menempati kedudukan rofa (fii mahalli rof’in), sebagai khobar laita.

5. Untuk pengharapan, dengan kata لَعَلَّ
Contoh :

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ 
(la’allakum tattaquun) agar kalian bertaqwa

Kata تَتَّقُوْنَ menempati kedudukan rofa (fii mahalli rof’in), sebagai khobar la’alla.



Catatan :
1. Khobar inna sama halnya dengan khobar pada susunan jumlah ismiyyah, bisa berupa
  • Mufrod (bukan jumlah)

          Contoh :

       كَأَنَّكَ أَسَدٌ
           (kannaka asadun) engkau seperti singa

           Kata أَسَدٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar kaanna.
  • Jumlah ismiyyah

         Contoh :

      إِنَّ ابْرَاهِيْمَ أَبُوْهُ كَافِرٌ
         (inna ibrohiima abuuhu kaafirun) sesungguhnya ibrohim itu bapaknya seorang yang kafir

         Jumlah  أَبُوْهُ كَافِرٌ menempati kedudukan marfu' (fii mahalli rof'in), sebagai khobar inna

  • Jumlah fi’liyyah

         Contoh :

      لَيْتَ الشَّبَابَ يَعُودُ
         (laita assabaaba ya’uudu) seandainya bisa muda kembali

          Kata يَعُودُ menempati kedudukan rofa (fii mahalli rof’in), sebagai khobar laita.
  • Jer majrur

          Contoh :

      إِنَّ اللهَ فِي السَّمَاءِ
         (innallaha fissamaai) Sesungguhnya Allah berada di atas langit

  • Dhorof majrur

         Contoh :

      وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ
         (wa annal faroja ma’al karbi) Sesungguhnya jalan keluar bersama dengan kesusahan

2. Kaidah penempatan isim inna dan khobar inna dan saudara-saudaranya sebagaimana penempatan mubtada dan khobar pada pelajaran sebelumnya.

3. Hamzah pada kata إن di baca kasroh (inna) jika
  • Pada awal kalimat (jumlah) sebagaimana yg ada pada surat al-kautsar
  • Setelah قال

          Contoh :

       قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الهُدَى
          (qul inna hudallahi huwal huda) katakanlah, sesungguhnya petunjuk Allah adalah benar-benar petunjuk
  • Setelah sumpah

          Contoh :

       وَاللهِ إِنَّ نَصْرَ اللهِ قَرِيْبٌ
          (wallahi inna nashrollahi qoriibun) demi Allah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat
  • Setelah isim maushul

          Contoh :

       جَاءَ الَّذِى إِنَّهُ نَاجِحٌ
          (jaa alladzii innahu naajihun) datang orang yang sesungguhnya dia orang yang beruntung
  • Setelah kata حيث (haitsu)








Latihan: sebutkan khobar inna dan saudara-saudaranya

1. إِنَّ اللهَ بِِِِِِِِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

2. . لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيْبٌ

3. وَأََنَّ الْمَسَاجِدَ ِللهِ

4. إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ