Mengenal Lebih Dekat Sosok Ibnu
Katsir
Oleh : Misbahuddin
Siapa yang tidak kenal dengan seoarang
mufasir yang satu ini?, Nama Aslinya adalah Ismail bin 'Amr
Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, adalah seorang pemikir dan
ulama Muslim, Namanya lebih dikenal sebagai Ibnu Katsir. Ia lahir pada
tahun 1301
/ 700 di Busra, Suriah dan
wafat pada tahun 1372/
774 H di Damaskus, Suriah. beliau tidak bisa melihat diakhir hayatnya.
Biografi
Hidup Sang Mufasir
Tercatat guru pertama Ibnu Katsir
adalah Burhanuddin al-Fazari,
seorang ulama penganut mazhab Syafi'i.
Ia juga berguru kepada Ibnu
Taymiyyah di Damaskus,
Suriah, dan kepada Ibnu al-Qayyim. Ia mendapat arahan dari ahli
hadis terkemuka di Suriah, Jamaluddin al-Mizzi,
penyusun kitab Tahdibul kamal yang di kemudian hari menjadi mertuanya. Ia pun
sempat mendengar langsung hadis dari ulama-ulamaHejaz serta
memperoleh ijazah dari Al-Wani.
Karakteristik berfikir dan dalam berijtihad,
beliau sangat membela pendapat-pendapat Ibtu taimiyyah, dan Ibnu katsir sangat
banyak terpengaruh pemikiranya oleh Ibnu Taimiyyah.
Tahun 1366, oleh Gubernur Mankali Bugha Ibnu
Katsir diangkat menjadi guru besar di Masjid Ummayah Damaskus. Ulama ini
meninggal dunia tidak lama setelah ia menyusun kitab Al-Ijtihad fi
Talab al-Jihad (Ijtihad Dalam Mencari Jihad) dan dikebumikan di
samping makam gurunya, Ibnu Taimiyah.
Keilmuan
Ibnu Katsir
Ibnu katsir adalah mencapai puncak
ilmu yang begitu tinggi, dan para ulama dijamanya sangat resepect dan sangat
mengapreasi sekaligus mengakui keluasan ilmu Ibnu Katsir, terutama keluasan
beliau dalam ilmu tafsir, hadits dan tarikh.
Ibnu hajar mengatakan, “ Ibnu Katsir
sunguh telah menyibukan dirinya dalam bidang hadits, menggali dan mempelajari
matan-matan hadits dan rijalul hadits.
dan beliapun menyusun sebuah kitab tafsir, beliau menyusun kitab besar
tentang masalah hukum-hukum, akan tetapi belum terselesaikan, menghimpun
peristiwa-peristiwa sejarah yang beliau tuliskan dalam kitabnya Bidayah wanihayyah.
Kitab-kitab beliau tersebar ke
berbagai negri, dan banyak manusia yang mengambil istiofadah dari kitab-kitab
beliau dari manusia pada jamannya, sampai manusia masa kini, karangan-karangan
beliau tidak lekang ditelan waktu. karangan-karanganya akan senantiasa
mendampingi manusia dalam mengekplorasi ilmu-ilmu Islam. sungguh keilmuan
beliau akan senantiasa hidup, bagaikan sinar mentari yang senantiasa menyainari
setiap hari, memberikan cahaya yang begitu terang untuk insan-insan yang
mencari kebenaran.
Ibnu katsir adalah seorang yang sangat
mahir dalam ‘mendiagnosa’ hadits-hadist yang bersanad panjang, dan hadits-hadits
yang bersanad pendek. Beliau adalah seoarang muhadits dan fuqoha, beliaupun
mengikhtishor kitab ibnu sholah.
Statment Imam adahabie kepada ibnu
katsir dalam kitabnya ‘Mu’jam Mukhtash’ . “ Ibnu katsir adalah seoarang mufti,
muhadist, seoarang faqih, seorang mufasir yang pendapatnya banyak dinukil oleh
ulama-ulama setelahnya, dan beliau begitu banyak menghasilkan karya.
Ibnu Katsir dan Ilmu Tafsir
Ibnu Katsir menulis tafsir Qur'an yang
terkenal yang bernama Tafsir Ibnu Katsir.
Hingga kini, tafsir Alquran al-Karim sebanyak 4 jilid ini, dari jamanya sampai
jaman sekarang masih digunakan sebagai rujukan dalam mengekplorasi
mutiara-mutiara hikmah dalam Al_Qur’an, Di
samping itu, ia juga menulis buku Fada'il Alquran (Keutamaan
Alquran), berisi ringkasan sejarah Alquran.
Ibnu
Katsir memiliki metode sendiri dalam bidang ini, yakni:
- Tafsir yang paling benar adalah tafsir
Alquran dengan Alquran sendiri.
- Selanjutnya bila penafsiran Alquran
dengan Alquran tidak didapatkan, maka Alquran harus ditafsirkan dengan
hadits Nabi Muhammad, sebab menurut Alquran sendiri Nabi Muhammad memang
diperintahkan untuk menerangkan isi Alquran.
- Jika yang kedua tidak didapatkan, maka
Alquran harus ditafsirkan oleh pendapat para sahabat karena merekalah
orang yang paling mengetahui konteks sosial turunnya Alquran.
- Jika yang ketiga juga tidak didapatkan,
maka pendapat dari para tabiin dapat diambil.
- Mengeinterpretasiakn melalui pendekatan
kisah Isroiliyat. ( Kisah isroiliyat hanya digunakan untuk hal-hal yang
berkaitan dengan ayat-ayat yang menerangkan kisah-kisah terdahulu yang membutuhkan
pendekatan historis,).
Ibnu
Katsir Dan Ilmu Hadits
Ibnu Katsir pun banyak menulis kitab
ilmu hadis. Di antaranya yang terkenal adalah :
- Jami al-Masanid wa as-Sunan (Kitab
Penghimpun Musnad dan Sunan) sebanyak delapan jilid, berisi nama-nama
sahabat yang banyak meriwayatkan hadis;
- Al-Kutub as-Sittah (Kitab-kitab
Hadis yang Enam) yakni suatu karya hadis;
- At-Takmilah fi Mar'ifat as-Sigat wa
ad-Dhua'fa wa al-Mujahal (Pelengkap dalam
Mengetahui Perawi-perawi yang Dipercaya, Lemah dan Kurang Dikenal);
- Al-Mukhtasar (Ringkasan)
merupakan ringkasan dari Muqaddimmah-nya Ibn Salah; dan
- Adillah at-Tanbih li Ulum al-Hadits (Buku
tentang ilmu hadis) atau lebih dikenal dengan nama Al-Ba'its al-Hadits.
Ibnu
Katsir Sang ‘ Pembedah ‘Ilmu Sejarah
Ini salah satu kelebihan Ibnu katsir
juga, beliau pada jamannya merupakan ‘pembedah‘ ilmu sejarah, seorang sejarawan
ulung yang argumentatif, Beberapa karya Ibnu Katsir dalam ilmu sejarah ini antara
lain :
- Al-Bidayah wa an Nihayah (Permulaan
dan Akhir) atau nama lainnya Tarikh ibnu Katsir sebanyak
14 jilid,
- Al-Fusul fi Sirah ar-Rasul (Uraian
Mengenai Sejarah Rasul), dan
- Tabaqat asy-Syafi'iyah (Peringkat-peringkat
Ulama Mazhab Syafii).
Kitab
karangan beliau yang dianggap penomenal dan banyak dijadikan rujukan oleh para
ahli sejarah adalah kitab Al-Bidayah. Ada dua bagian besar sejarah
yang tertuang menurut buku tersebut, yakni sejarah kuno yang menuturkan mulai
dari riwayat penciptaan hingga masa kenabian Rasulullah SAW dan sejarah Islam
mulai dari periode dakwah Nabi ke Makkah hingga pertengahan abad ke-8 H.
Kejadian yang berlangsung setelah hijrah disusun berdasarkan tahun kejadian
tersebut. Tercatat, kitab Al-Bidayah wa an-Nihayah merupakan
sumber primer terutama untuk sejarah Dinasti
Mamluk di Mesir. Dan karenanya kitab ini seringkali dijadikan bahan
rujukan dalam penulisan sejarah Islam.
Ibnu
Katsir Sang Fuqoha
Dalam ilmu fiqih, Ibnu Katsir juga
tidak diragukan keahliannya. Oleh para penguasa, ia kerap dimintakan pendapat
menyangkut persoalan-persoalan tata pemerintahan dan kemasyarakat yang terjadi
kala itu. Misalnya saja saat pengesahan keputusan tentang pemberantasan korupsi
tahun 1358 serta upaya rekonsiliasi setelah perang saudara atau peristiwa Pemberontakan Baydamur(1361)
dan dalam menyerukan jihad (1368-1369).
Inilah Rangkuman, kajian pada ahad
pagi 17-3-2013, dengan sedikit tambahan data-data mengenali sosok Ibnu Katsir
yang Monumental. Mudah-mudahan bermamfaat, dan mudah-mudahan tulisan ini bisa
menjadi sebuah kebaikan. Aamin