Oleh
: Misbahuddin
Subjek atau fail dalam istilah ilmu
nahwu memilki keunikan tersendiri, jika subjek dalam bahasa indonesia tidak
memilki atuaran-aturan yang komplek. tetapi berbeda halnya dalam tata bahasa arab,
faill atau pelaku memilki aturan-aturan yang komplek. yang dengan hal itu
kaidah-kaidah dalam tata bahasa arab lebih komlpek dan penuh warna. maka tidak
heran jika wahyu ilahi disampaikan dengan bahasa arab, terlepas dari perdebatan
ulama, apakah Al-Qur’an itu bahasa arab asli atau “ bahasa “ yang yang diarabkan.
tetapi inti nya adalah Al-qur’an
menggunakan tata bahasa arab. karena jika manusia ingin memahami Al-Qur’an maka
haruslah dia mempelajari tata bahasa arab ( Tafsir AlMufasir. 33 )
Bagaimanakah tata bahasa arab membahas
masalah Fail ( pelaku ) mari simak pemaparanya,
Fail adalah isim yang marfu yang
didahului oleh fiil yang ma’lum atau
yang sefungsi dengan fiil. dan
menunjukan pelaku suatu perbuatan . contoh :
ارسل اللّه اللأنبيأ
kata Allah adalah Fail karena
terletak setelah fiil yang ma’lum dan Allah adalah pelaku dari jumlah ( kalimat
) tersebut.
هو الطهوور مأه االحل الميتته
Kata مأ dan الميتته adalah fail dari isim yang sema’na
atau memilki fungsi seperti fiil. yaitu kata الطهوور dan الحل kedua
kata tersebut adalah isim madar. jadi Fail juga bisa terbentuk bukan hanya dari
fiil ma’lum, tetapi bisa juga terbentuk dari isim yang memiliki fungsi seperti fill.
Hukum-Hukum
Fail
Fail memilki aturan-aturan mainnya tersendir.
suatu kata bisa divonis menjadi fail jika telah memenuhi syarat-syarat dibawah
ini.
1.
Wajib marfu.
adapun tanda marfunya dikembalikan
kepada jenis isim yang menjadi fail tersebut
رجع المدرّس
2.
Fail harus
didahului oleh fiil yang ma’lum baik madhi atau fiill mudhori.
3.
Fail tidak
selamanya harus bersambung dengan fiil, terkadang fail terselang oelh kalimat
lain
إنّما يخشى اللّه من عبده اللعلمآء
4. Jika
susah mencar fail maka pergunakanlah pertanyaan “ apa “ atau “ siapa “, contoh
·
Apa yang suci
?
·
Siapa yang
pergi?
·
Apa yang halal
?
maka jawaban dari pertanyaan
tersebut pasti itu adalah Fail. ora bingung- bingun
untuk mencarinya.
5. Jika
failnya muannats, maka fiilnya wajib diberi tanda muannats. jika fiil madhi
yaitu dengan ta’mati diakhirnya, dan jika fiil mudhori maka dengan Ta’ mudhoro’ah
( ta diawalnya ), contoh :
ترجع المدرّسة ٠ رجعت
المدرّسة
6. Jika
failnya mutsanna atau jama’, maka fiilnya wajib tetap dalam keadaan mufrod.
contoh :
·
رجع المدرّس
·
رجع المدرّسان
·
رجع المدرّسون
7. Fail
boleh ditempatkan setelah maf’ul bih
إنّما يخشى اللّه من عبده اللعلمآء
0 komentar:
Posting Komentar