Senin, 26 November 2012

PEMBAGIAN KATA ( bagian 1 )


Pembagian Kata

Kata di dalam bahasa arab terbagi menjadi 3 :
- Isim
- Fi’il
- Huruf


Isim

Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu.

Contoh :
دِيْنٌ        : agama          بَيْتٌ           : rumah         دَيْنٌ     : hutang
قَلَمٌ         : pena            بَابٌ           : pintu         شَجَرَةٌ           : pohon


Dengan melihat contoh di atas, dapat kita katakan bahwa isim merupakan kata benda menurut bahasa Indonesia.


Di dalam bahasa arab, kita dapat mengetahui suatu kata disebut sebagai isim dengan mengetahui ciri-cirinya.

Diantara ciri-ciri isim adalah



1. Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata mempunyai akhiran kasroh, maka bisa dikatakan ia adalah isim.

Contoh :
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِْسْلاَمِ دِيْنًا

Kata yang di garis bawah (للهِ dan لإِْسْلاَمِ) di atas termasuk isim, dikarenakan akhiran katanya berupa harokat kasroh.

2. Tanwin : Jika suatu kata berakhiran tanwin, maka ia adalah isim.

Contoh :
ضَرَبَ اللهُ مَثَلاً كَلِمَةً طَيِِّبَةً

Kata bergarisbawah (مَثَلاً كَلِمَةً طَيِِّبَةً) di atas merupakan isim, terlihat dari adanya tanwin pada akhirannya.

3. Terdapat ال pada awal kata
Contoh :
المَلِكُ القُدُّوْسُ السَّلاَمُ

Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) di atas merupakan isim, karena bergandengan dengan ال.
Perlu diketahui, jika suatu isim bergandengan dengan ال, maka isim tersebut tidak boleh di tanwin, begitu pula sebaliknya, sehingga isim tidak boleh kemasukan tanda ال dan tanwin pada satu kata, namun isim harus mempunyai salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu ال saja atau tanwin saja.

4. Terletak setelah huruf jer

Diantara huruf-huruf jer adalah :
(بِـ – إِلَى – كَا – لِـ –عَنْ – مِنْ – فِي -عَلَى– رُبَّ  )
ب         (bi) Dengan

إلى     (ila) Ke
ك         (ka) Seperti      
ل          (li) Milik, Kepunyaan
عن     ('an) Dari
من     (min) Dari       
في        (fi) Di dalam
على     ('ala) Di atas   
رب      (rubba) Betapa banyak, acapkali

Contoh :

فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ

Dari contoh di atas, kata بَيْتٍ dan بُيُوْتِ , termasuk isim karena terletak setelah huruf jer.

5. Idhofah (penyandaran)=Mudhof mudhof 'ilaih : Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.

Contoh :

كِتَابُ مُحَمَّدٍ Kitabnya muhammad
دِيْنُ الإِسْلاَمِ Agama Islam

kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua sebagai mudhof ilaih (yang menyandarkan)

Kata yang kedua di atas adalah isim, karena idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.

Dari kelima ciri-ciri di atas, diharapkan para pembaca dapat mengetahui suatu isim di dalam al-qur’an atau hadist, karena ketiga jenis kata ini, yakni isim, fi’il dan huruf merupakan hal dasar yang harus dikuasai bagi pembaca, karena kesulitan di dalam membedakan ketiga jenis ini, maka mempelajari bahasa arab menjadi suatu hal yang sangat-sangat sulit.


0 komentar:

Posting Komentar