BONGkar !!!!, BongKarrrr!!!,
PEMBAHASAN
MUBTADA DAN KHOBAR
(
BAGIAN KE 1)
Oleh : Misbahuddin
Mubtada
dan khobar adalah dua isim yang marfu, mubtada adalah isim yang diterangkan
yang terletak diawal jumlah ( kalimat dalam bahasa indonesia ). sedangkan khobar adalah isim yang marfu yang
menerangkan si mubtada, dan biasanya
letaknya setelah mubtada’. dan Jumlah
yang terususun dari mubtada’ dan khobar disebut jumlah ismiyyah.
Contoh :
|
|
Khomer
itu Haram :
|
الخَمْرُ حَرَامٌ
|
|
|
Ali
Sakit :
|
عَلِيٌّ مَرِيْضٌ
|
|
|
Kamu
Rajin :
|
اَنْتَ نَشِطٌ
|
Lafadz
_ الخَمْرُ _ dia adalah mubtada, Maka ketika sebuah
kalimat menjadi mubtada’ maka wajib bagi lafadz tersebut mengikuti aturan main
mubtada. Lafadz _ الخَمْرُ_ kedudukanya marfu karena mubtada wajib
marfu, dan tanda marfunya adalah dengan dhomah, kenapa dengan dhomah? karena
lafadz _ الخَمْرُ_adalah isim mufrad. untuk tanda marfu dikembalikan kepada jenis
isimnya. karena setiap jenis isim berbeda dalam tanda marfunya.
Oke
lanjut kita membedah, lafadz _ حَرَامٌ_ dia adalah khobar mubtada, maka dia marfu karena jadi khobar
mubtada, tanda marfunya adalah dengan dhomah, marfunya dengan dhomar karena
lafadz tersebut dari jenis isim mufrod.
lafadz __ حَرَامٌ_ juga kenapa dia menjadi khobar ?. karena
lafadz _ حَرَامٌ_ tersebut menjelaskan kedaan mubtada’. yaitu Lafadz _ الخَمْرُ _. jadi, khomer adalah haram. khomer sebagai yang dijelaskan,
sedangkan khomer adalah yang menjelaskan kedudukan khomr.
Penjelasan
untuk contoh-contoh yang lain, tidak jauh berebeda. Upss !!, sebelum Antum berselancar dalam pembahasan
mubtada’ khobar. Antum harus benar-benar paham pembahasan seperti, Asmaul
Mu’robat ( isim-sism yang berubah ), Al-asmaul Mabniyat ( Isim-isim yang mabnie
). karena pembahasan-pembahasan itu akan
menjadi Frame work belajar antum. hal tersebut sangat bermamfaat agar antum
mempunyai dasar pemahaman yang kuat. untuk mencerna pembahasan-pembahasan
selanjutnya. karena jika dasar atau pembahasan yang terkait denagan judul pembahasan tidak dimengerti
maka pasti pemahamannya akan kurang ‘ kaaffah’. Oke ^_^ !
Aturan Main Dari Mubtada Dan Khobar
Sebagaimana
fail memilki aturan main, ternyata
mubtada dan khobarpun memilki aturan main dalam tatanan Uslub bahasa arab. dan
hal ini penting untuk dipahami dan diingat. karena hal ini akan memberikan pondasi dasar ( Base
poundation ) agar anda bisa ‘berselancar ‘ dalam indahnya tata bahasa Arab.
apa saja kah aturan mainya ... yuk simak ..
A.
Aturan main
Mubtada
a)
Wajib Marfu
contoh
:
|
العِلْمُ نَافِعٌ
|
v kadangkala
mubtada’ dijarkan dengan huruf _Ba Jaidah_ ( huruf ba tambahan ). contoh
بِحَسْبِكَ اللّٰهُ
Lafadz _ Bi hasbi _ adalah mubtda,
tetapi kenapa di tidak marfu?, nah! inilah pengecualian dari kaidah umum, bahwa
terkadang di baca majrur apabila di depanya ada tambahan huruf _Ba Zaidah _.
v Kadang
mubtada di jarkan dengan huruf _ Min Zaidah _. contoh
هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْر اللَٰه
Lafadz _ مِنْ
خَالِقٍ _ kedudukanya sebagai
Mubtada, lafadz tersebut tidak dibaca marfu karena didahului oleh huruf _Min
Zaidah _ yang memajrurkan lafadz tersebut. Jadi, walaupun lafadz tersebut
majrur tetapi secara hukum dia marfu sebagai Mubtada’.
b)
Waib Ma’rifat
عَلِيٌّ أُشْتَاذٌ
Lafadz _ عَلِيٌّ _ dia Menjadi Mubtada, dan lafadz tersebut
masuk isim Ma’rifat karena menunjukan nama orang. tuk lebih memahami teori ini,
coba buka dan ekplorasi isim-isim yang ma’rifat. catat!!! semua isim Ma’rifat
boleh menjadi Mubtada. ke 2, catat !!! Mubtada wajib terbentuk dari Isim Yang
Ma’rifat dan HARAM di bentuk dari isim yang nakiroh. Fahimtum ?? ^_^
Tetapi, untuk beberapa kasuistik
mubtada diperbolehkan tidak ma’rifat, alias diperbolehkan keadaannya nakiroh. mubtada boleh nakiroh apabila :
v Apabila
di dahului oleh huruf nafi ( peniadaan sesuatu ). contoh :
مَا أَحَدٌ حاضِرٌ
lafadz
_ أَحَدٌ_ adalah
,mubtadaz. tetapi kenapa lafazd tersebut ma’rifat ??, yup ! jawabanya, karena
sebelum lafaz _ Ahadun _ ada huruf nafi, yaitu huruf _ مَا _.
so ... kadiahnya apabila mubtada didahului oleh huruf nafi maka
diperbolehkan untuk nakiroh. right ?
v Apabila
terletak setelah kalimat istifham ( kalimat tanya ). contoh :
أ إِلَهٌ مَعَ اللّٰهِ
lafadz _ Ilahun _ menjadi mubtada,
dia nakiroh karena lafadz tersebut di dahului oleh hururf tanya ( istifham )
yaitu huruf ( alif )
v Apabila
mubtada disifati
Apabila
mubtada disifati maka boleh dia nakiroh, contoh :
وَلَعبْدٌ مُؤْمِن خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ
lafadz _ ‘Abdu _ dia mubtada, tetapi
dia nakiroh. pada dasarnya mubtada tidak boleh nakiroh, tetapi karena
mubtadanya disifati dengan lafadz setelahnya yaitu lafadz _ Mu’minun _ maka
bolehlah kalimat mubtada _ Abdu_ tidak di baca ma’rifat _ Al-Abdu’_.
v Apabila
mubtada di dahului oleh khobar yang berbentuk jar dan majrur . contoh
فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ
Maradhun adalah Mubtada, tetapi dia
nakiroh, tanda nakirohnya tidak ada alif_lam nya. nah ini mubtada diperbolehkan
nakiroh dalam contoh ini, karena
mubtadanya _ Marodhun_ di dahului oleh khobar yang bentuknya jar majrur yaitu lafadz _ فِى قُلُوْبِهِمْ_
v Apabila
mubtada didahului khobar yang berbentuk dhorof. contoh
عِنْدِى ضَيْفٌ
lafadz _ Dhoifun_ adalah mubtada,
walaupun lafadz tersebut nakiroh tetapi lafadz tersebut bisa menjadi mubtada
karena lafadz di dahului oleh khobar yang berbentuk dhorof, yaitu lafadz _
عِنْدِى_
v Apabila berbentuk do’a , maka Mubtada boleh
nakiroh. contoh :
وَيْلٌ لِلْمُططَفِّفِيْنَ
lafadz _ Wailun _ ( kecelakaan ) adalah
do’a, maka karena lafadz Wailun itu do’a maka ketika lafadz tersebut menjadi
mubtada, maka boleh keadaannya nakiroh.
v Mubtada
boleh nakiroh asalkan mubtada tersebut diulang. contoh :
يٙوْمٌ لَكَ وَيَوْمٌ عَلَيْكَ
Lafazd _ Yaumun_, adalah mubtada’ tetapi dia nakiroh, hal ini diperbolehkan ( mubtada nakiroh )
asalkan lafadz yang menjadi mubtadanya itu diulang. jika dalam jumlah ini
adalah lafadz _Yaumun_.
v Mubtada
boleh nakiroh jika menjelaskan sesuatu yang umum. contoh :
كُلٌّ لَهُ قَانِتُوْنَ
Lafadz
_ Kullun_ menjadi mubtada’ walaupun dia nakiroh, hal ini diperbolehkan karena
lafadz _kullun_ menunjukan sesuatu yang umum tidak spesifik untuk hal-hal
tertentu.
Bersambung
....
4 komentar:
mana nya mubtada khabar bahagian 2? Jazakumullahu khair
jazakallohu khoiron katsiraan
#_1+9_#
#2rF_
thanks artikelnya
sangat bermanfaat..
Apakag ada mubtada yang terletak pada isim nakiroh ??
Posting Komentar