Rabu, 02 Januari 2013


 Isim yang mu’rob/irob

 

A.Isim mufrod       

Adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang satu atau kata tunggal
Contoh :

مُؤْمِنٌ (mu’minun) = seorang lmukmin

مُؤْمِنَةٌ(mu’minatun) = seorang mukminah

B. Mutsanna

Adalah isim yang menunjukkan bilangan dua atau dobel.

Contoh :

مُؤْْمِنَانِ/ مُؤْْمِنَيْنِ       (mu’minaani/mu’minaini) = dua orang mukmin

مُؤْمِنَتَانِ/ مُؤْمِنَتَيْن   (mu’minataani/mu’minataini) =dua orang mukminah



Dari contoh di atas, untuk mengubah isim mufrod menjadi isim mutsanna adalah dengan cara menambahkan huruf ا  + ن  (alif dan nun) atau ي  + ن   (ya dan nun).


(mu’minaani) مُؤْمِنٌ + ا   + ن   = مُؤْْمِنَانِ

(mu’minataani) مُؤْمِنَةٌ + ا   + ن = مُؤْمِنَتَانِ

(mu’minaini) مُؤْمِنٌ   + ي   + ن = مُؤْْمِنَيْنِ

(mu’minataini)  مُؤْمِنَةٌ   + ي + ن   = مُؤْمِنَتَيْن

C. Jamak

Adalah isim yang menunjukkan bilangan lebih dari 2 atau banyak.

Jamak terbagi menjadi tiga, ada yang disebut dengan jamak mudzakkar salim, jamak muannats salim dan jamak taksir.

- Jamak mudzakkar salim

Jamak yang menunjukkan laki-laki yang dibuat dengan cara menambahkan huruf و (wau) + ن (nun) atau ي  (ya) + ن  (nun) pada isim mufrodnya.

Contoh:

كَافِرٌ  (kaafirun) menjadi كَافِرُوْنَ / كَافِرِيْنَ (kaafiruuna/kaafiriina) =orang-orang kafir

- Jamak muannats salim

Jamak yang menunjukkan perempuan yang dibuat dengan cara menambahkan huruf ا (alif) + ت (ta) pada akhir isim mufrodnya.

Contoh :

مُدَرِّسَةٌ (mudarrisatun) menjadi مَدَرِّسَاتٌ (mudarrisaatun) = guru-guru perempuan

- Jamak taksir

Jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya. Dalam jamak ini, tidak ada kaidah untuk membuat jamak taksir seperti jamak mudzakkar atau muannats salim. Sehingga untuk mengetahuinya dengan menggunakan kamus atau banyaknya membaca dan menelaah kitab.

Contoh :

قَلْبٌ   (qolbun) menjadi  قُلُُوْبٌ   (quluubun) = hati

رَسُوْلٌ  (rosuulun) menjadi  رُسُلٌ   (rusulun) = rosul

عَالِمٌ  (‘aalimun) menjadi عُلَمَاءُ  (‘ulamaa u) = orang yang berilmu

Catatan:

Suatu isim mufrod hanya mempunyai salah satu bentuk jamak, entah itu jamak mudzakkar saja, jamak muannats saja atau jamak taksir saja, dan sangat jarang ditemukan suatu isim mufrod yang mempunyai dua bentuk jamak, walaupun ada isim mufrod yang mempunyai dua isim jamak sekaligus, seperti kata ناصر  (naashirun)=orang yang menolong.

ناصر  (naashirun) menjadi ناصرون  (naashiruuna) = jamak mudzakkar salim

ناصر  (naashirun) menjadi أنصار  (anshoorun) = jamak taksir





Soal latihan
Buatlah isim mutsanna dan jamak dari isim mufrod berikut!

كَلِمَة ٌ (kalimatun) = kata

عَائِسِةُ ('aaisyatu) = aisyah

مَخْلُوْقَةٌ (makhluuqun) = makhluk

اَلرَّجُلُ (arrojulu) = laki-laki

اَلْفَقِيْرُ (alfaqiiru) = fakir

D.Asmaa’ul khomsah

Diantara isim-isim yang ada, terdapat isim yang dinamakan dengan asma’ul khomsah, yakni isim-isim yang lima yang berbeda dengan isim-isim lainnya, isim-isim tersebut adalah


ابو       (abuu)=(bapak)
اخو      (akhuu)=(saudara)
فو        (fuu)= (mulut)
حمو     (hamu)=(ipar)
ذو       (dzuu)=(memiliki)

E. Isim maqsur adalah isim yang berakhiran alif lazimah atau alif bengkok (dalam istilah orang jawa) yang huruf sebelum alif difathah.

Contoh :

مُوْسَى (muusa) = musa

مُصْطَفَى (mushtofa) = yang terpilih

Dari kata di atas, mempunyai akhiran yang disebut dengan alif lazimah atau alif bengkok yang biasa disebut orang jawa.

Sehingga ketika menemukan kata dengan akhiran alif bengkok serta huruf sebelum alif bengkok tersebut di fathah, maka kata tersebut adalah isim maqsur


F. Isim mankus adalah isim yang berakhiran ya lazimah yang huruf sebelumnya di kasroh.

Contoh :

الْهَادِي (al-haadi) = yang memberi petunjuk

الْقَاضِى (al-qoodi) = hakim

Perbedaan antara isim mankus dan maqsur adalah pada harokat huruf sebelum alif atau ya lazimah, dimana ketika huruf kedua terakhir di fathah, ia adalah maqsur, akan tetapi jika sebelumnya adalah kasroh, ia adalah mankus.



G. Isim laa yanshorif

Adalah isim yang tidak boleh ditanwin dan dikasroh.

Bentuk-bentuknya :

- Mengikuti pola (َمَفَاعِل = mafaa’ila)

Contoh :

َمَسَاجِد (masaajida)=masjid

- Berupa isim mamdud atau isim yang diakhiri oleh alif + hamzah (ا +ء).

Contoh :

ُصَفْرَاء (shofroo u) = kuning

ُبَيْضَاء (baidhoo u) = putih

Catatan:isim mamdud yang termasuk isim laa yanshorif hanya yang hamzahnya hamzah muannats dan jama’ sedang yang hamzah asli dan hamzah gantian ya atau waw tidak.

- Nama atau sifat yang diakhiri alif dan nun.

Contoh :

سَكْرَان  (sakroonu) = mabuk

غَضْبَان   (godhbaanu) = marah

 سَلْمَان (salmaanu) = salman

- Nama dengan pola
فعل (fu’alu)

Contoh :

عُمَر (umaru) = umar

زُفَر   (zufaru) = zufar

- Nama dengan pola
افعل (af’alu)

Contoh :

 اَحْمَد (ahmadu) = ahmad

اَحْسَن  (ahsanu) = ahsan

- Nama perempuan atau laki-laki yang diakhiri ta marbuthoh (
ة)

Contoh :

عَائِسَة (‘aaisyatu) = aisyah

 مُعَاوِيَّة  (muaawiyatu) = muawwiyah

- Nama asing atau nama non arab

Contoh :

ُ  يُوسُفُ  (yuusuf) = yusuf

ُ   مَرْيَمُ   (maryamu) = maryam

- Nama kota

Contoh :

َ  جُوْجَاكَرْتَ (juujaakarta) = Jogjakarta

Dari kedelapan bentuk di atas, kata-kata tersebut tidak boleh ditanwin dan di kasroh, akan tetapi kata-kata tersebut menjadi boleh dikasroh jika

• Sebagai mudhof

Contoh :

ْصَلَّيْتُ فِي مَسَاجِدِِهِم (shollaitu fii masaajidihim) = aku sholat di dalam masjid mereka

Jika kata tersebut tidak dimudhofkan maka menjadi

َصَلَّيْتُ فِي مَسَاجِدَ (shollaitu fii masaajida) = aku sholat di dalam masjid

• Ada tambahan alif lam di awal kata

Contoh :

عَنْ المُغِيْرَةِ (‘anil mugiiroti) = dari mugiroh

Jika alif lamnya dihilangkan, maka dibaca

عَنْ مُغِيْرَةَ (‘an mugiirota) = dari mugiroh

0 komentar:

Posting Komentar