Senin, 26 November 2012

PEMBAGIAN KATA (bagian 2 )


 Fi'il

Fi’il adalah kata yang menunjukkan makna, namun berkaitan dengan waktu.

Contoh :
ضَرَبَ     : memukul           ذَهَبَ      : pergi                  أَرْسَلَ      : mengutus
خَلَقَ       : mencipta           قَتَلَ        : membunuh          شَرِبَ     : minum

Dari contoh di atas, Fi’il merupakan kata yang menunjukkan suatu perkerjaan, di dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan kata kerja.
Untuk mengetahui suatu kata adalah Fi’il, dapat diketahui dengan ciri-ciri yang ada pada Fi’il.


Diantaranya :
1. Terletak setelah huruf قَدْ (sungguh)

Contoh :
قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الغَيِّ

Artinya : Sungguh telah jelas antara jalan yang benar dan sesat (al-baqoroh : 256)

Kata تَبَيَّنَ merupakan Fi’il karena terletak setelah huruf قَدْ



2. Terletak setelah huruf اَلسِِّيْنُ سَـ.) (akan)

Contoh :

سَتَفْتَرِقُ هَذِهِ الْأُمَّة (umat ini akan terpecah.)

3. Terletak setelah huruf سَوْفَ (kelak)

Contoh :
كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ

Artinya : sekali-kali tidak, mereka kelak akan mengetahuinya. (Attakatsur : 3)

4. Bersambung dengan
تَاءُالتَأْنِيْث ِالسَاكِنَةُ (huruf ت sukun yang menunjukkan perempuan)

Contoh :

قَالَتْ عَائِشَةُ (Aisyah berkata)

5. Jika suatu kata diawali oleh huruf
ا ن ي ت maka kemungkinan besar kata tersebut adalah Fi’il

Contoh :

يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِنْ نَارٍ (diutus kepada keduanya panas dari neraka)

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَ الرُّوْحُ فِيْهَا

أَكْتُبُ عَليَ الْمَكْتَبِ (aku menulis di atas meja)

نَضْرِبُ كَلْبًا (kami memukul anjing)

Huruf

Al-harfu (huruf) adalah kata yang mempunyai makna jika bergandengan dengan kata yang lainnya.

Contoh :
Kata
مِنْ (dari) tidak akan bermakna atau tidak mempunyai arti jika bersendirian, dari mana?? Maksud dari kata tidak jelas, akan tetapi jika ditambah kata lain seperti مِنَ البَيْتِ (dari rumah), kata menjadi bermakna .

Begitu juga kata
فِي (di dalam), tidak akan bermakna jika tidak ditambah dengan kata yang lainnya. Hal ini berbeda dengan isim dan fi’il yang maknanya bisa kita pahami walaupun tanpa tambahan kata yang lain. Sehingga, ketika menemukan suatu kata yang maknanya tidak bisa dipahami, maka ketahuilah kata itu merupakan huruf.

Bentuk dan jenis huruf bermacam-macam, ada yang disebut dengan huruf mabani dan ada yang disebut dengan huruf ma’ani.



1. Huruf mabani (
حَرْفُ مَبَانِي)

Adalah huruf-huruf hijaiyah selain huruf
ا و ي , karena ketiga huruf tersebut dikatakan sebagai huruf ilat (حَرْفُ العِلَّةِ) atau huruf penyakit.

2. Huruf ma’ani (
حَرْفُ مَعَانِي)

Adalah huruf-huruf yang mempunyai arti
Contoh :
اَوْ     atau
وَ      dan
ثُمََّ      kemudian
اِذَا     ketika
لِ      milik

Jenis-jenis huruf ma’ani bermacam-macam diantaranya :
a. Huruf jar (
حرف جَارٍ) yang telah kita bahas pada pengenalan isim.

b. Huruf qosam (
حرف قسم) atau disebut juga huruf sumpah. Huruf qosam ada tiga, yakni و ت ب

Contoh :

وَاللهِ – بِاللهِ – تَاللهِ         (demi Allah)

Namun, dari ketiga huruf sumpah di atas, huruf
ت hanya boleh digunakan untuk sumpah atas nama Allah ta’ala, adapun huruf yang lainnya boleh digunakan untuk selain nama Allah ta’ala.

c. Huruf athof     (
حرف العطف)

Adalah huruf yang digunakan untuk menggabungkan dua kata.

Contoh :

و (dan) misal جَاءَ مُحَُّمَدٌ وَ حَسَنَ      (Muhammad dan Hasan datang)

او (atau) misal ضَرَبَ حَسَنٌ كلَْبًا اَوْ قِطًا     (Hasan memukul anjing atau kucing)

ثم (kemudian) misal مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شِئْتَ    (atas kehendak Allah kemudian kehendakmu)

Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa ada huruf yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan letak dan kedudukan dalam kalimat, seperti huruf
و , disisi lain ia bisa sebagai huruf athof dan disisi lain dia bisa menjadi huruf qosam. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dari arti atau kontek kalimat yang digunakan.

Masih banyak lagi jenis huruf yang akan disebutkan pada pelajaran berikutnya.





Soal latihan

Tentukan isim, fi’il dan huruf dari hadist berikut :
رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ يَقُوْمَانِ أَمَامَ الْمَسْجِدِ. ثُمَّ دَخَلَا وَ صَلَّيَا جَالِسَيْنِ. قُلْتُ لَهُمَا بَعْدَ الصَّلَاةِ: اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا. وَقَالَ تَعَالَى:إِنّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ.
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: جُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ طَهُوْرًا وَ مَسْجِدًا

0 komentar:

Posting Komentar