Minggu, 19 Mei 2013

HAL


(Hal)
Hal adalah isim mansub yang digunakan untuk menjelaskan keadaan fa’il atau maf’ul bih saat terjadinya fi’il (perbuatan).
Contoh:
صَلَّى مُحَمَّدٌ قَاعِدًا (Muhammad shalat dalam keadaan duduk)
ذَهَبَ مُحَمَّدٌ إِلَى الْمَسْجِدِ مَاشِيًا (Muhammad pergi ke masjid dengan berjalan)
رَأَيْتُ الأُسْتَاذَ رَاكِبًا (Aku melihat ustadz sedang naik kendaraan)
Ketentuan-ketentuan Hal:
1. Hal merupakan isim yang mansub.
Contoh:
صَلَّى مُحَمَّدٌ قَاعِدًا (Muhammad shalat dalam keadaan duduk)
2. Hal berbentuk isim nakiroh, sedangkan shohibul hal (isim yang dijelaskan keadaannya oleh Hal) berbentuk isim ma’rifat.
Contoh:
أَكَلَ الْوَلَدُ قَائِمًا (Anak itu makan dalam keadaan berdiri)
اَلْوَلَدُ = Shohibul hal, ma’rifat
قَائِمًا = Hal, nakiroh
3. Hal mengikuti shohibul hal dari sisi nau’ (mudzakkar atau muannats) dan ‘adad (mufrod, mutsanna, jama’).
Contoh:
شَرِبَ مُحَمَّدٌ جَالِسًا (Muhammad minum dalam keadaan duduk)
شَرِبَتْ فَاطِمَةُ جَالِسَةً (Fatimah minum dalam keadaan duduk)
أَكَلَ الْوَلَدُ قَائِمًا (Anak itu makan dalam keadaan berdiri)
أَكَلَ الْوَلَدَانِ قَائِمَيْن (Dua anak itu makan dalam keadaan berdiri)

Macam-Macam Hal
1. Mufrod
Yaitu hal yang berbentuk tunggal. Termasuk bentuk mufrod disini adalah isim mufrod, mutsanna dan jama’.
Contoh:
أَكَلَ الْوَلَدُ قَائِمًا
(Anak itu makan sambil berdiri)
أَكَلَ الْوَلَدَانِ قَائِمَيْن
(Dua anak itu makan sambil berdiri)
أَكَلَ الأَوْلاَدُ قَائِمِيْنَ
(Para anak itu makan sambil berdiri)
2. Murokkab
Yaitu hal yang terdiri dari jumlah ismiyyah ataupun fi’liyyah.
Contoh:
لاَ تَشْرَبْ وَأَنْتَ قَائِمٌ (Janganlah minum sambil berdiri)
جَاءَ الْوَلَدُ يَبْكِي (Anak itu datang sambil menangis)
Setiap jumlah yang terletak setelah isim nakiroh, maka ia adalah sifat, adapun apabila terletak setelah isim ma’rifat maka ia adalah hal.
Contoh:
سَمِعْتُ طُيُوْرًا تُغَرِّدُ (Aku mendengar burung-burung berkicau)
تُغَرِّدُ = Sifat
سَمِعْتُ الطُّيُوْرَ تُغَرِّدُ (Aku mendengar burung-burung berkicau)
تُغَرِّدُ = Hal

1 komentar:

Posting Komentar