Sabtu, 30 Maret 2013

Khobar inna dan saudara-saudaranya



Khobar inna dan saudara-saudaranya

Jika suatu jumlah ismiyah (susunan mubtada dan khobar) didahului oleh inna atau saudara-saudaranya, maka akan menyebabkan mubtada menjadi manshub dan disebut isim inna, dan khobar tetap marfu dan disebut khobar inna.
Contoh :

إِنَّ اللهَ سَمِيْعٌ 
(innallaha samii’un) sesungguhnya Allah maha mendengar

Kata سَمِيْعٌ marfu dengan tanda dhommah, isim mufrod sebagai khobar inna.

إِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللهِ الْإِسْلاَمُ
(inna addina ‘indallahi al islaamu) sesungguhnya agama (yg diterima) disisi Allah adalah islam

Kata الْإِسْلاَمُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar inna.


Adapun saudara-saudara inna dan fungsi-fungsinya
1. Untuk penegasan dengan huruf إِنَّ, أَنَّ
Contoh :

إِنَّ الْإِمْتِحَانَ سَهْلٌ
(innal imtihaana sahlun) sesungguhnya soal itu mudah

Kata سَهْلٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar inna.

2. Untuk penyerupaan dengan kata كَأَنَّ
Contoh :

كَأَنَّكَ أَسَدٌ
(kannaka asadun) Seakan-akan engkau singa

Kata أَسَدٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar kaanna.

3. Untuk menyangkal, dengan kata لَكِنَّ
Contoh :

وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ 
(wa lakinnakum gusaaun kagusaail sail) akan tetapi kalian adalah buih, seperti buih di lautan.

Kata غُثَاءٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar lakinna.

4. Untuk berangan-angan, dengan kata لَيْتَ
Contoh :

لَيْتَ الشَّبَابَ يَعُودُ
(laita assabaaba ya’uudu) seandainya bisa muda kembali

Kata يَعُودُ menempati kedudukan rofa (fii mahalli rof’in), sebagai khobar laita.

5. Untuk pengharapan, dengan kata لَعَلَّ
Contoh :

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ 
(la’allakum tattaquun) agar kalian bertaqwa

Kata تَتَّقُوْنَ menempati kedudukan rofa (fii mahalli rof’in), sebagai khobar la’alla.



Catatan :
1. Khobar inna sama halnya dengan khobar pada susunan jumlah ismiyyah, bisa berupa
  • Mufrod (bukan jumlah)

          Contoh :

       كَأَنَّكَ أَسَدٌ
           (kannaka asadun) engkau seperti singa

           Kata أَسَدٌ marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar kaanna.
  • Jumlah ismiyyah

         Contoh :

      إِنَّ ابْرَاهِيْمَ أَبُوْهُ كَافِرٌ
         (inna ibrohiima abuuhu kaafirun) sesungguhnya ibrohim itu bapaknya seorang yang kafir

         Jumlah  أَبُوْهُ كَافِرٌ menempati kedudukan marfu' (fii mahalli rof'in), sebagai khobar inna

  • Jumlah fi’liyyah

         Contoh :

      لَيْتَ الشَّبَابَ يَعُودُ
         (laita assabaaba ya’uudu) seandainya bisa muda kembali

          Kata يَعُودُ menempati kedudukan rofa (fii mahalli rof’in), sebagai khobar laita.
  • Jer majrur

          Contoh :

      إِنَّ اللهَ فِي السَّمَاءِ
         (innallaha fissamaai) Sesungguhnya Allah berada di atas langit

  • Dhorof majrur

         Contoh :

      وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ
         (wa annal faroja ma’al karbi) Sesungguhnya jalan keluar bersama dengan kesusahan

2. Kaidah penempatan isim inna dan khobar inna dan saudara-saudaranya sebagaimana penempatan mubtada dan khobar pada pelajaran sebelumnya.

3. Hamzah pada kata إن di baca kasroh (inna) jika
  • Pada awal kalimat (jumlah) sebagaimana yg ada pada surat al-kautsar
  • Setelah قال

          Contoh :

       قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الهُدَى
          (qul inna hudallahi huwal huda) katakanlah, sesungguhnya petunjuk Allah adalah benar-benar petunjuk
  • Setelah sumpah

          Contoh :

       وَاللهِ إِنَّ نَصْرَ اللهِ قَرِيْبٌ
          (wallahi inna nashrollahi qoriibun) demi Allah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat
  • Setelah isim maushul

          Contoh :

       جَاءَ الَّذِى إِنَّهُ نَاجِحٌ
          (jaa alladzii innahu naajihun) datang orang yang sesungguhnya dia orang yang beruntung
  • Setelah kata حيث (haitsu)








Latihan: sebutkan khobar inna dan saudara-saudaranya

1. إِنَّ اللهَ بِِِِِِِِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

2. . لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيْبٌ

3. وَأََنَّ الْمَسَاجِدَ ِللهِ

4. إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ

1 komentar:

Posting Komentar