Sabtu, 27 April 2013

Maf’ul bih



Maf’ul bih

Maf’ul bih adalah isim manshub yang menunjukkan sesuatu yang dikenai pekerjaan. Pengertian mudahnya adalah objek yang dikenai pekerjaan.
Contoh:
]إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَمْرًا[ الأحزاب 36
"Apabila Allah dan rosulnya telah menetapkan suatu perkara"

Kataأَمْرًا isim manshub dengan fathah karena merupakan isim mufrod ,sebagai maf’ul bih
Kita bisa tahu kata أَمْرًا merupakan maf’ul bih dengan melihat harokat akhirnya dan dari artinya kata tersebut merupakan objek kalimat.

قَرَأْْتُ كِِتَابَيْنِ
"Aku membaca 2 kitab"

Kata كِِتَابَيْنِ isim manshub dengan ya karena merupakan isim mutsanna ,sebagai maf’ul bih.

ضَرَبَ عَلِىٌّ كَلْبِيْنَ
"Ali memukuli anjing-anjing"

Kata كَلْبِيْنَ isim manshub dengan ya karena merupakan isim jama’ mudhakar salim, sebagai maf’ul bih.


Jenis-jenis Maf’ul bih

Maf’ul bih ada yang mabni dan ada yang mu’rob.
Untuk Maf'ul bih yang mu’rob sebagaimana yang telah kami contohkan di atas, sedangkan yang mabni dapat dilihat dari contoh berikut:
جَزَاهُ اللهُ
"Semoga Allah membalasnya"

Dhomir هُ merupakan isim mabni dengan fathah, sebagai maf’ul bih

وَفَّقَكُمُ اللهُ
"Semoga Allah memberi taufik kepada kalian"

Dhomir كم merupakan maf’ul bih


Posisi maf’ul bih dalam kalimat

Posisi maf’ul bih bermacam-macam, berbeda dengan bahasa Indonesia yang objeknya berada setelah subjek predikat, dalam bahasa arab, objek posisinya dapat berada pada keadaan berikut:

1. Di depan
Contoh:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ
"Hanya kepadamu kami menyembah"

Kata إِيَّاكَ merupakan maf’ul bih. 
Dalam kaidah bahasa arab, mendahulukan objek dari predikat menunjukkan pembatasan dan dapat diselipkan kata “hanya”. Sehingga makna ayat tersebut adalah “hanya kepada Allah-lah kita beribadah dan tidak boleh tertuju kepada selainnya”.


Di 2. Antara fi’il dan fa’il
Contoh:
رَحِمَكَ اللهُ
"Semoga Allah menyayangimu"

Kata ك adalah maf’ul bih.
3. 3. Di belakang
Contoh:
سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ
"Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga"

Kata طَرِيْقًا merupakan maf’ul bih


Tambahan:
Dalam satu kalimat, maf’ul bih bisa lebih dari satu, tergantung kata kerja (fi’il) yang digunakan.
Contoh:
        أَعْطَى المُدَرِّسُ مُُحَمَّدًا جَائِزَةً
"Guru memberikan Muhammad hadiah"

Dalam kalimat di atas, maf’ul bihnya ada dua, yakni مُُحَمَّدًا dan جَائِزَةً

Fi’il-fi’il yang membutuhkan 2 maf’ul bih (objek) diantaranya adalah
اَلْبَسَ    (memakaikan)

أَخْرَجَ   (mengeluarkan)

       أَخْبَرَ(mengabarkan)

 أَنْبَأَ     (memberitakan)

  أَعْطَى   (memberikan)

        عَلَّمَ(mengajarkan)

Cara mudah mengetahui apakah fi’il tersebut butuh 2 maf’ul bih atau tidak dengan melihat pola fiil muta’adi seperti di atas atau dengan mengetahui artinya.



Latihan: Tentukan maf’ul bih dari kalimat berikut!
1. ]أَطِيْعُوْا اللهََ وَ أَطِيْعُوْا الرَّسُولَ[ النساء 59
2. ]كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوْحٍ المُرْسَلِيْنَ[ الشعراء 105
3. ]وإِذِ ابْتَلَى اِبْرَاهِيْمَ رَبُّهُ[ البقرة 124
4. ]إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ[ القدر 1
5. ]اليَوْمَ أكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ[ المائدة 3

1 komentar:

Posting Komentar