This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Sabtu, 27 April 2013

(Maf’ul Fih)


(Maf’ul Fih)
Maf’ul fih (zhorof) adalah isim yang menunjukkan keterangan waktu atau tempat terjadinya suatu perbuatan.
Contoh:
شَافَرْتُ لَيْلاً (Aku bersafar pada waktu malam)
صُمْتُ يَوْمَ الإِثْنَيْنِ (Aku berpuasa pada hari senin)
جَلَسْتُ أَمَامَ الْمِنْبَرِ (Aku duduk di depan mimbar)
نَامَ الْكَلْبُ خَلْفَ الْبَابِ (Anjing itu tidur di belakang pintu)
Catatan:
1. Maf’ul fiih yang digunakan untuk menunjukkan keterangan waktu dikenal sebagai zhorof zaman ظَرْفُ الزّمَانِ
2. Maf’ul fiih yang digunakan untuk menunjukkan keterangan tempat dikenal sebagai zhorof makan ظَرْفُ الْمَكَانِ
Diantara contoh zhorof zaman adalah:
صَبَاحًا (Pagi hari)
لَيْلاً (Malam hari)
شَهْرًا (Bulan)
تَارَةً (Terkadang)
قَبْلَ (Sebelum)
أَنِفًا (Baru saja)
غَدًا (Besok)
اَلأَنَ (Sekarang)
أَحْيَانًا (Kadang-kadang)
Diantara contoh zhorof makan adalah:
فَوْقَ (Di atas)
بَيْنَ (Di antara)
عِنْدَ (di sisi)
وَرَاءَ (Di belakang)
تَحْتَ (Di bawah)
حَوْلَ (Sekitar)
يَمِيْنَ (Sebelah kanan)
شِمَالَ (Sebelah kiri)
نَحْوَ (Arah)
Macam-Macam Zhorof
A. Zhorof mutashorrif adalah lafazh zhorof yang dapat difungsikan untuk selain zhorof.
Contoh:
صُمْتُ يَوْمَ الإِثْنَيْنِ (Aku berpuasa pada hari senin)
يَوْمُ الْجُمُعَةِ يَوْمٌ مُبَارَكٌ (Hari jum’at adalah hari yang diberkahi)
B. Zhorof ghoiru mutashorrif adalah lafazh yang hanya dapat difungsikan sebagai zhorof dan tidak dapat difungsikan untuk yang lainnya.
Di antara contohnya adalah:
قَبْلَ, بَعْدَ, أَثْنَاءَ, عِنْدَ, أَمَامَ, وَرَاءَ
Contoh:
لاَتَرْقُدْ قَبْلَ الْوُضُوْءِ (Janganlah kamu tidur sebelum wudhu)
Catatan Zhorof:
1. Zhorof ghoiru mutashorrif boleh di-jer-kan dengan huruf  مِنْ
Contoh:
دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ مِنْ قَبْلِكُمْ (Aku telah memasuki masjid sebelum kalian)
2. Ada beberapa zhorof yang bentuknya adalah mabni.
Contoh:
أَمْس (Kemarin)
حَيْثُ (Di manapun)

Maf'ul Mutlaq



 Maf'ul Mutlaq
Maf'ul Mutlaq adalah isim manshub yang disebutkan untuk 3 keadaan:
  • Untuk menegaskan suatu perbuatan
  • Untuk menjelaskan bilangan perbuatan
  • Untuk menjelaskan jenis/sifat perbuatan
Contoh sebagai penegas perbuatan
حَفِظْتُ الدَّرْسَ حِفْظًا

“Aku telah menghafal pelajaran itu dengan sebenar-benarnya hafal”

Kata حِفْظًا merupakan isim manshub dengan fathah karena isim mufrod, sebagai maf'ul mutlaq.
Kata tersebut berfungsi untuk menegaskan perbuatan.

Jika dilihat dari bentuk katanya, maf’ul mutlaq merupakan isim yang berasal dari lafad fi’ilnya, dalam ilmu shorof dinamakan isim masdar Sehingga untuk membuat maf’ul bih suatu fi’il, dengan cara mengubah fi’il tersebut menjadi isim masdar.

Contoh untuk menjelaskan bilangan
ضَرَبْتُهُ ضَرْبَةً
Aku memukulnya dengan satu kali pukulan

Kata  ضَرْبَةً merupakan isim manshub dengan fathah, karena isim mufrod, sebagai maf'ul mutlaq.
Pada kalimat ini, maf’ul mutlaq berfungsi sebagai penjelas bilangan dari perbuatan.

Jika kita belajar ilmu shorof, kita akan temukan bentuk isim masdar yang lebih dari satu, seperti halnya pada contoh di atas. Kata ضرب  dapat mempunyai isim masdar yang lebih dari satu, dan penggunaannya bermacam-macam, ada yang untuk sebagai penjelas perbuatan atau untuk menjelaskan bilangan, sehingga untuk dapat membentuk suatu kalimat yang mempunyai maf’ul mutlaq, maka perlu adanya pengetahuan tentang bentuk-bentuk isim masdar dari suatu fi’il.


Contoh untuk menjelaskan jenis/sifat
مَنْ خَرَجَ مِنْ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
"Barang siapa yang keluar dari ketaatan Sulthon sejengkal saja, kemudian ia mati,maka seperti kematian jahiliyah"
pada kalimat di atas terdapat kata مِيتَةً  dalam keadaan manshub. Kata tersebut merupakan maf’ul bih karena berfungsi sebagai penjelas jenis dari fi’il yang dipakai yakni مَاتَ.

Pada kondisi ini, maf’ul bih harus diikuti oleh na’at. Sehingga maf’ul bih yang berfungsi untuk menjelaskan jenis/sifat fi’il harus diikuti oleh na’at/sifat atau disandarkan ke isim yang lainnya.


Untuk mempermudah pemahaman, perhatikan tabel berikut

لِتَأْكِيْدِ الْفِعْلِ
Untuk penegas perbuatan
لِبَيَانِ  عَدَدِهِ
Untuk menjelaskann bilangan
لِبَيَانِ نَوْعِهِ
Untuk menjelaskan jenis/sifat
ضَرَبْتُ ضَرْبًا
Aku benar-benar memukul
ضَرَبْتُ ضَرْبَةً
Aku memukul dengan satu pukulan
ضَرَبْتُ ضَرْبًا شَدِيْدًا
Aku memukul dengan pukulan yang keras
شَرِبْتُ شُرْبًا
Aku benar-benar meminum
شَرِبْتُ شُرْبَةً
Aku meminum dengan satu kali tegukan
جَلَسْتُ جُلُوْسَ الْعُلَمَاءِ
Aku duduk seperti duduknya ulama


Latihan: Tentukan maf'ul mutlaq dari kalimat berikut

1. ]يَاايُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوا قَوْلاً سَدِيْدًا[ الأحزاب 71
2. ]إِنَّهُمْ يَكِيْدُوْنَ كَيْدًا[ الطارق 16
3. ]وَأَقْرَضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا[ الحديد 18
4. ]وَمَهَّدْتُ لَهُ تَمْهِيْدًا[ المدثر 14


Maf’ul bih



Maf’ul bih

Maf’ul bih adalah isim manshub yang menunjukkan sesuatu yang dikenai pekerjaan. Pengertian mudahnya adalah objek yang dikenai pekerjaan.
Contoh:
]إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَمْرًا[ الأحزاب 36
"Apabila Allah dan rosulnya telah menetapkan suatu perkara"

Kataأَمْرًا isim manshub dengan fathah karena merupakan isim mufrod ,sebagai maf’ul bih
Kita bisa tahu kata أَمْرًا merupakan maf’ul bih dengan melihat harokat akhirnya dan dari artinya kata tersebut merupakan objek kalimat.

قَرَأْْتُ كِِتَابَيْنِ
"Aku membaca 2 kitab"

Kata كِِتَابَيْنِ isim manshub dengan ya karena merupakan isim mutsanna ,sebagai maf’ul bih.

ضَرَبَ عَلِىٌّ كَلْبِيْنَ
"Ali memukuli anjing-anjing"

Kata كَلْبِيْنَ isim manshub dengan ya karena merupakan isim jama’ mudhakar salim, sebagai maf’ul bih.


Jenis-jenis Maf’ul bih

Maf’ul bih ada yang mabni dan ada yang mu’rob.
Untuk Maf'ul bih yang mu’rob sebagaimana yang telah kami contohkan di atas, sedangkan yang mabni dapat dilihat dari contoh berikut:
جَزَاهُ اللهُ
"Semoga Allah membalasnya"

Dhomir هُ merupakan isim mabni dengan fathah, sebagai maf’ul bih

وَفَّقَكُمُ اللهُ
"Semoga Allah memberi taufik kepada kalian"

Dhomir كم merupakan maf’ul bih


Posisi maf’ul bih dalam kalimat

Posisi maf’ul bih bermacam-macam, berbeda dengan bahasa Indonesia yang objeknya berada setelah subjek predikat, dalam bahasa arab, objek posisinya dapat berada pada keadaan berikut:

1. Di depan
Contoh:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ
"Hanya kepadamu kami menyembah"

Kata إِيَّاكَ merupakan maf’ul bih. 
Dalam kaidah bahasa arab, mendahulukan objek dari predikat menunjukkan pembatasan dan dapat diselipkan kata “hanya”. Sehingga makna ayat tersebut adalah “hanya kepada Allah-lah kita beribadah dan tidak boleh tertuju kepada selainnya”.


Di 2. Antara fi’il dan fa’il
Contoh:
رَحِمَكَ اللهُ
"Semoga Allah menyayangimu"

Kata ك adalah maf’ul bih.
3. 3. Di belakang
Contoh:
سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ
"Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga"

Kata طَرِيْقًا merupakan maf’ul bih


Tambahan:
Dalam satu kalimat, maf’ul bih bisa lebih dari satu, tergantung kata kerja (fi’il) yang digunakan.
Contoh:
        أَعْطَى المُدَرِّسُ مُُحَمَّدًا جَائِزَةً
"Guru memberikan Muhammad hadiah"

Dalam kalimat di atas, maf’ul bihnya ada dua, yakni مُُحَمَّدًا dan جَائِزَةً

Fi’il-fi’il yang membutuhkan 2 maf’ul bih (objek) diantaranya adalah
اَلْبَسَ    (memakaikan)

أَخْرَجَ   (mengeluarkan)

       أَخْبَرَ(mengabarkan)

 أَنْبَأَ     (memberitakan)

  أَعْطَى   (memberikan)

        عَلَّمَ(mengajarkan)

Cara mudah mengetahui apakah fi’il tersebut butuh 2 maf’ul bih atau tidak dengan melihat pola fiil muta’adi seperti di atas atau dengan mengetahui artinya.



Latihan: Tentukan maf’ul bih dari kalimat berikut!
1. ]أَطِيْعُوْا اللهََ وَ أَطِيْعُوْا الرَّسُولَ[ النساء 59
2. ]كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوْحٍ المُرْسَلِيْنَ[ الشعراء 105
3. ]وإِذِ ابْتَلَى اِبْرَاهِيْمَ رَبُّهُ[ البقرة 124
4. ]إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ[ القدر 1
5. ]اليَوْمَ أكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ[ المائدة 3